Nama Mbah Mo memang telah menjadi salah satu ikon kuliner bakmi Jawa di Jogja.
Tempatnya ada di kawasan Code, Bantul. Cukup jauh dari
"Saya pernah datang jam 8 malam dan harus menunggu antrian selama dua jam," cerita Nur, salah satu penggemar bakmi
Antrian yang panjang memang bukan hal yang aneh. Karena di warung
Bakmi Jawa Mbah Mo bukanlah tipe bakmi yang 'njemek'. Tekstur bakminya kecil dan kenyal. Namun yang istimewa adalah rasa gurihnya. Campuran telur bebek dan kaldu dari ayam kampung memang memberikan sentuhan citarasa tersendiri. Belum lagi pilihan daging, balungan, atau rempela yang bisa jadi 'lauk'-nya. Yang terakumulasi dalam kata 'huenaaak!'.
Selain bakminya, di warung ini saya juga punya minuman favorit. Jeruk jahe hangat. Karena warung
Walau awalnya terdengar aneh, minuman jeruk jahe ini rupanya justru enak. Rasanya unik.
Untuk mencapai warung ini dibutuhkan informasi yang lengkap dan ketelitian. Karena petunjuk-petunjuk yang ada kadang terlewat begitu saja. Yang jelas, dari perempatan Manding, belok ke kanan. Ikuti saja jalan tersebut sampai terlihat petunjuk jalan berikutnya. Atau, bisa pula bertanya pada orang sekitar. (
*Awalnya, kami juga harus bertanya-tanya sebelum akhirnya menemukan warung terpencil tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar